Minggu, 21 Juni 2009

KANDIDAT KETUM IPNU & IPPNU DIMINTA BERSAING SECARA SEHAT


Seluruh kandidat calon ketua umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU) diminta bersaing secara sehat. Persaingan seharusnya tetap mengedepankan aturan organisasi, nilai dan norma yang berlaku. Demikian pula, persaingan seharusnya tidak menggunakan praktik politik uang (money politic) sebagaimana telah ditegaskan Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Hasyim Muzadi, dalam pidato pembukaannya, Sabtu (20/6) kemarin. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU, Idy Muzayyad, mengatakan hal itu kepada NU Online, di sela-sela Kongres, di Pesantren Al Hikmah 2, Brebes, Jawa Tengah, Ahad (21/6). ”Kami akan mendorong tegaknya arahan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, jangan sampai ada politik uang (money politic) dalam Kongres ini,” kata Idy.

Menurut dia, IPNU dan IPPNU, sebagai perangkat pengkaderan NU, harus patuh terhadap arahan Ketua Umum PBNU, apalagi hal itu menyangkut masa depan organisasi. ”Makanya kami kami meminta semua kandidat untuk patuh kepada PBNU,” jelasnya. Pengamatan NU Online, sejumlah kandidat sudah mempersiapkan diri dengan membentuk tim dan membuka sekretariat untuk konsolidasi pemenangan. Sejumlah tokoh juga terlihat berseliweran untuk melakukan lobi politik. Kongres IPNU kali ini dipastikan akan ramai dengan persaingan kandidat. Di sekitar arena kegiatan, poster dan banner kandidat dipasang untuk memperkenalkan diri kepada para peserta Kongres.

Ketua PP IPNU yang juga Panitia Pengarah Kongres, Rikza Chamami, mengatakan, persaingan kandidat dipastikan akan berlangsung sengit. “Kompetisi kandidat layaknya jalan yang masih becek, jadi masih harus dikeraskan dengan ‘aspal’,” katanya. Sejumlah kandidat mulai bermunculan, antara lain, Murodi (Jawa Barat), Rizky Riyadu Topeq (Jawa Barat), AS Zarkasih (Jawa Barat), Arif Rahman (Jawa Tengah), Caswiyono Rusydi (Jawa Tengah), Muhamad Asyhadi (Jawa Tengah), Ahmad Syauqi (Jawa Timur), Imam Syafi’i (Jawa Timur), Rizal Syarifudin (Sulawesi Selatan), dan Khoirul Anam (Sulawesi Selatan). Di lain pihak, bursa persaingan memperebutkan ketua umum IPPNU belum ada perubahan berarti. Hingga kini hanya muncul 2 nama, yaitu Margaret Aliyatul Maimunah (Jawa Timur), dan Masyithoh Hasibuan (Sumut).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar