Minggu, 12 Juli 2009

64 % WARGA NU PILIH SBY-BUDIONO

Grafik pilihan capres/cawapres menurut afiliasi ormas Islam terbesar di Indonesia juga menunjukkan tren yang sama. Sebanyak 64 persen pemilih NU memilih SBY-Boediono, 26 persen memilih Megawati-Prabowo, dan 10 persen memilih JK-Wiranto.

Di sisi Muhammadiyah, 58 persen anggota organisasi warisan Ahmad Dahlan tersebut memilih SBY-Boediono. Sisanya ke Megawati-Prabowo (24 persen) dan JK-Wiranto (18 persen).

Menurut Saeful, exit poll menunjukkan jika tokoh-tokoh ormas Islam tidak punya pengaruh politik yang berarti kepada para anggotanya. "Dalam urusan pilpres, pertimbangan rasional pemilih yang paling menentukan pilihan. Keberhasilan pemerintahan SBY selama lima tahun melumpuhkan latar belakang politik primordial yang selama ini terjadi di Indonesia," tandas Saeful.

Burhanudin Muhtadi, peniliti dari LSI menambahkan, perkiraan tersebut dihasilkan dari Exit Poll dengan menggunakan sampel 1.948 yang berhasil diwawancarai dengan margin of error satu variabel pokok kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Exit Poll, merupakan sistem untuk mengetahui kepemilihan pasangan capres/cawapres dengan cara mewawancarai sebagian dari pemilih yang baru selesai menggunakan hak pilihnya di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dengan demikian, exit poll tidak hanya menampilkan angka statistik tetapi juga berusaha menampilkan profil dari pemilih mulai dari alasan kenapa memilih pasangan capres, tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

"Jadi, hasil yang didapat dari sistem exit poll lebih cepat dan bervariasi dibanding quick count, selain itu diperoleh gambaran detail tentang alasan seseorang memilih salah satu calon satu dengan calon lainnya," kata dia.

Sedang hitung cepat cenderung menampilkan data statistik saja, berupa angka-angka yang didapat dari TPS yang tersebar di seluruh indonesia secara random

Tidak ada komentar:

Posting Komentar